Sunday, November 29, 2009
Pelabuhan Sunda Kelapa
Bang doel tampak mengayuh sepeda ontelnya
Diboncengnya 1 karung kelapa di belakangnya
Mukanya lusuh dengan sebatang cerutu yang diselipkan diantara telinganya
Apa lagi dengan sandal karet yang sudah usang itu
Sesampainya di tujuan, diparkirkan sepedanya itu
lalu ia turunkan karungnya
Ia menyalakan cerutunya dan menghisap dengan tenang
Lalu mulailah ia menuju kapal
Hei juragan Coen!
Aku membawa beberapa barang bagus disini
Kira-kira begitulah keadaan Sunda Kelapa
Sebuah pelabuhan yang terlupakan
Yang pada abad ke-16 menjadi pusat ekonomi nusantara
Dimana semua penjuru dunia datang untuk berdagang
Kelapa, ayam, kopi, lada sampai beras
Sutera, anggur, parfum juga porselen
Semuanya membaur untuk didagangkan
Makmur sekali sepertinya
Sekarang, tempat itu menjadi objek wisata
Mungkin sudah tidak tersisa kejayaannya
Yah, setidaknya masih ada yang mau mengingatnya
-Refi Reyhandi M
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Puisi ini sangat menarik karena mengungkapkan sesuatu yang beda. Cara pengungkapan hal masa lalu mengenai Pelabuhan Sunda Kelapa sangat menarik. Cara penulisan dan pemilihan kata-kata bagus. Makna dari puisi ini juga dapat dimengerti dengan cukup mudah
ReplyDeleteLevina Aurellia - XA
Puisi ini pastinya tergolong puisi baru atau modern, karena rimanya tidak sama. Sangat menarik isinya dan sudah bagus dalam pengaturan kata-katanya
ReplyDeleteR.A. Nabila. B - XA
Penyampaian puisi yang menarik seperti cerita, dari rimanya puisi ini merupakan puisi modern karena tdk memiliki pola yang tetap - Ferdie Reinaldo XA
ReplyDeletepenyampaian yg menarik karena puisi terlihat seperti cerita, dari rima yg bisa dilihat puisi ini memiliki rima yg modern karena tdk memiliki ketetapan pola - Tatuka Nurrachman XA
ReplyDelete